DPR Minta Polisi Usut Tuntas Penyedia Ambulans yang Viral Saat Demo RUU Cipta Kerja
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena mengharap, polisi menginvestigasi habis berkaitan ambulans yang trending waktu demonstrasi RUU Cipta Kerja, disangka memasok batu untuk pendemonstrasi.
"Kepolisian harus tindak tegas dengan hukum seluruh pihak, dimulai dari yang memakai, sampai pemilik ambulans yang dialih-fungsi dari peranan sosial jadi media berlindung untuk lakukan kejahatan," kata Melki dalam penjelasannya, Rabu (14/10/2020).
Ia menjelaskan, sebenarnya mobil ambulans itu tidak pantas disalahgunakan. Terutama bagi jadwal politik seperti disangka memasok batu waktu demonstrasi RUU Cipta Kerja.
"Ke siapa saja pemilik mobil ambulans itu, ingin itu parpol bahkan juga beberapa politikus sekalinya. Harus ditindak dengan hukum bila jadikan mobil ambulans untuk media politik yang keliru," papar Melki.
Mencari Peluang Agar Dapat Menang Bermain slot online Ia minta Kepolisian menginvestigasi habis masalah mobil ambulans itu. Hal tersebut buat ungkap sangkaan ada usaha penunggang dalam tindakan demonstrasi penampikan RUU Cipta Kerja seminggu paling akhir.
"Harus dilacak siapakah pemilik dari ambulans itu serta siapa faksi yang berkaitan atas peralihan peranan ambulans itu. Bisa itu terkait dengan sangkaan penunggang tindakan demonstrasi pengacau tolak Omnibus Law," pungkas Melki.
Polda Metro Jaya menjelaskan, ambulans yang kabur ketika mau dicheck polisi di teritori Menteng disangka bawa batu untuk pengacau yang menyelinap dalam demonstrasi untuk menampik Omnibus Law Cipta Kerja di Selasa (13/10/2020).
"Info awalnya ada sangkaan jika ambulans itu ialah tidak untuk kesehatan tapi untuk mengirim logistik serta tanda-tanda batu untuk beberapa pendemonstrasi," kata Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Rabu (14/10/2020).
Kejadian yang terekam camera serta trending di sosial media itu bermula waktu personil Brimob sedang mengecek 3 kendaraan yang lewat di teritori Menteng, Jakarta Pusat.
Kontrol pada 3 kendaraan itu dilaksanakan sebab Kepolisian memperoleh info tentang ada faksi yang berusaha menyelinap ke tempat kekacauan.
Kendaraan pertama kali yang dicheck ialah beberapa pengemudi sepeda motor yang paling kooperatif waktu dicheck serta diminta info oleh polisi. Demikian juga kendaraan ke-2 yang disebut sebentuk ambulans dengan 3 orang didalamnya.
Tetapi waktu petugas Kepolisian bertandang ke kendaraan ke-3 yang disebut sebentuk ambulans, sopir kendaraan itu tiba-tiba tancap gas serta berusaha larikan diri.
"1 ambulans di saat akan dihentikan yang trending di sosial media coba larikan diri. Kita kenali ada 4 orang didalamnya coba larikan diri dengan mundur hampir menabrak petugas, terus dihentikan lagi, dicegat di depannya, maju dengan kecepatan tinggi, hampir menabrak petugas di saat itu," kata Yusri.
Demonstrasi menampik UU Cipta Kerja menghangat. Di teritori Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, polisi mulai menembakkan gas air mata (13/10). Massa berlarian ke gang-gang pemukiman masyarakat di sejauh jalan Kwitang Raya.
Komentar
Posting Komentar